Assalammualaikum ikhwatiy fillah yang selalu dirahmati oleh Allah. Sungguh kalian harus benar-benar bisa mensyukuri apa yang telah dikaruniakan, dianugerahkan, diamanahkan oleh Allah SWT. untuk kita. Ingatlah kala kita masih dalam proses penciptaan, dan saat ruh ditiupkan ketika umur kita sudah 4 bulan dalam kandungan seorang ibu. Lantas kemudian Allah bertanya pada kita seperti apa yang difirmankan-Nya dalam surat QS. Al-Araf : 172 yang berbunyi:
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi," (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." (QS. Al-Araf : 172).
Sungguh ketika itu, kita benar-benar sudah diberi tanggung jawab oleh-Nya untuk ditugaskan menjadi manusia yang nantinya akan senantiasa bertauhid pada-Nya. Kemudian, sangat beruntunglah kita dilahirkan dari rahim seorang ibu yang muslim (dari keluarga muslim), dengan otomatis kita pun menjadi muslim pula. Namun, bagaimana untuk teman-teman yang dilahirkan dari rahim ibu bukan muslim. Mereka akan memiliki tantangan yang lebih untuk mencari siapa Tuhan yang menciptakannya dan mencari agama yang benar dan lurus serta memiliki nilai yang mutlak (tanpa ada perubahan dalam ajarannya). Rasa syukur kita kemudian bertambah setelah melihat ceritera dan peristiwa seperti itu. Subhanallah.
Sekiranya yang patut kita sadari adalah bagaimana kita bersama hati kita mencerna benar-benar kemusliman kita. Serta tugas-tugas kita. Mungkin kita terkadang tidak sadar dengan apa yang harus kita lakukan pada-Nya. Akan tetapi, kita sebagai umat manusia, khususnya kaum Muslimin di dunia ini sesungguhnya memiliki tugas besar yang harus kita penuhi, yakni sebagai khalifatullah (wakil Allah) di muka Bumi dan 'abdullah (hamba Allah) yang senantiasa mengharap pada Allah. Kedua tugas itu sudah difirmankan oleh-Nya dalam QS. Sad : 26 dan QS. Az-Zariyat : 56 yang berbunyi sebagai berikut:
"(Allah berfirman), "Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di Bumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (QS. Sad : 26).
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat : 56).
Setelah melihat kedua ayat tersebut, agaklah dari diri kita timbul rasa tanggung jawab kita terhadap Allah SWT. yang sesungguhnya telah diberikan saat kita lahir. Sebagai khalifah (penguasa) hendaknya kita harus memiliki rasa adil terhadap diri kita sendiri dan kalangan manusia yang lain. Memberikan dan memutuskan perkara dengan adil, seperti apa yang difirmankan-Nya dalam QS. Az-Zariyat : 56 tadi. Juga dengan tugas itu, agaknya kita juga mampu memimpin diri sendiri dan orang lain sehingga kita mampu mengajak manusia yang lain ke dalam jalan yang benar dan lurus ('amar ma'ruf nahi munkar), khususnya selalu bertauhid pada-Nya. Kemudian tugas yang kedua ialah 'abdullah (hamba Allah), yakni disini kita mampu menjalankan kewajiban yang telah diberikan oleh Allah SWT. yang kemudian disebut dengan takwa. Dengan itu juga, kita harus memenuhi kewajiban kita sebagai seorang muslim yakni dengan merunut dari 5 Rukun Islam : (1) Bersyahadat pada Allah SWT., (2) Mendirikan sholat, (3) Membayar zakat, (4) Puasa di bulan Ramadhan, dan (5) Naik haji (bagi yang mampu). Kelima kaidah tersebut, harus mampu dipenuhi bagi seorang umat muslim, yang notabene itu adalah sebagai acuan kita untuk beribadah kepada-Nya.
Sebelumnya juga, kita harus betul-betul mengimani bahwa hanya Allah, Tuhan yang menciptakan kita dan seluruh alam beserta isinya. Mengimani malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab yang diturunkan, hari kiamat, serta qada dan qadar Allah. Kedua tugas yang di atas tadi : khalifatullah dan 'abdullah haruslah benar-benar kita jalankan. Dari kita mengimani Allah sampai pada mengimani ketetapan-ketetapan-Nya dan juga dari kita memimpin diri kita sampai kita memutuskan dan memberi perkara yang adil bagi manusia-manusia yang lain. Semoga artikel ini mampu mencerahkan umat muslim yang mungkin masih belum mengetahui tugas-Nya sebagai seorang manusia. Apabila terdapat kesalahan, mohon diperbaiki dengan berkomentar di bawah postingan artikel ini. Jazakumullah khairan katsiron. Wallahu 'alam bishshowab. Wassalammualaikum Wr. Wb.