In Memoriam
Ade Tiara Suryani
12 Maret 1992 - 20 November 2010
Sang bayangan kini tak mampu lagi menahan dia mungkin. Dia ingin membawa temanku itu menjadi sama sepertinya. Terlihat di kala terang saja. Namun, bukan itu. Bayangan itu masih terlihat tetapi sang bayangan mengajak temanku itu untuk tidak terlihat sama sekali. Yah, memang harus diakui bahwa bayangan itu dekat dengan kita. Namun, dia tak sehebat sang Pencipta yang selalu menemani. Bayangan hanya mampu menemani kita kala ada terang. Yah, ini ceritanya berbeda. Bukan hal dia mampu menemani kita atau tidak. Tapi disini, dia selalu ingin membawa temanku pada alamnya. Dulu menurut temanku itu, dia hampir mengikuti ajakan bayangannya. Namun, dia masih mampu dapat menolak ajakan tersebut. Dia dahulu terkapar di rumah sakit dan didiagnosis typhoid. Dia merasa senang ketika sembuh namun dia terkadang sedih dengan keadaan yang masih agak rentan dari penyakit yang seringkali kembali itu. Nah, disitu sang bayangan itu hampir membawanya menuju dunia sang bayangan tersebut. Aku mendengarkan dia dan berkata dalam hati "hebatnya!" dan aku seketika tertawa karena dengan penyakitnya itu, katanya dia memiliki hidung yang lebih baik ketika sebelum sakit. Tertawa! Namun, terkadang dia membayangkan yang terjadi di kala itu. Dia sungguh baik menurutku. Yah lanjut! Dia memang bukan temanku yang begitu dekat. Tetapi, aku tahu dia pernah mengalami sakit itu. Oh iya! Aku sempat kesal padanya sewaktu aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Kebetulan aku duduk di dekatnya waktu itu. Hmm..aku sangat kesal saat itu. Handphone-ku aku taruh di saku bajuku kala itu. Aku ingin berjalan keluar kelas. Namun, ada sebuah kaki yang menjulur dari bawah meja. Dan ternyata aku tersandung! Argh! Handphone-ku pun jatuh seketika. Saat itu handphone-ku aku lindungi dengan mika case. Dan aku lihat mika case itu! Ternyata pengaitnya patah! Arggh! Saat itu aku marah besar padanya! Hmm. Mika case yang aku beli dengan mengumpulkan sisa uang jajan seketika itu patah. Huh! Tak berhenti aku melihat-lihat tiap sisi dari mika case-ku yang pecah itu. Hmm..!! Marah! Memang marah! Namun, ada hal terbaik menurutku dari dia. Ketika itu, ada tugas kelompok dari seorang guru seniku. Tugasnya adalah membuat miniatur sekolah dengan bahan sembarang. Yah! Disini sebenarnya aku agak malas untuk mengerjakannya. Tetapi, untuk sebuah nilai aku harus mau. Hmm! Tentu saja aku pilih untuk mengerjakan di rumah dia itu. Aku akan mengerjakan tugas itu setelah pulang sekolah. Yah! Bel pulang berbunyi. Kita langsung bergegas menuju rumahnya itu. Oh aku lupa memberitahu siapa dia itu. Panggil saja Tiol. Aku bersama temanku yang satunya itu langsung pergi menuju rumahnya. Akhirnya sudah sampai. Setelah aku tahu, rumah Tiol itu ternyata tidak jauh dari daerah sekolahku sewaktu SD dulu. Letaknya memang tak terlalu jauh, mungkin. Setelah sampai di rumahnya itu. Aku langsung mengerjakan tugas itu. Kita membuat tugas itu dengan bahan pipet plastik (sedotan). Yah! Selesailah! Namun belum terlalu selesai sih! Hanya sebagian. Bayangannya itu disini tidak aku lihat. Setelah itu, aku merasa lapar. Aku meminta makan pada Tiol. Aku ingin dibuatkan mie kuah dengan telur. Setelah dibuatkan, aku langsung memakannya. Aku dan temanku pulang. Dan tugas kelompok itu akhirnya dikumpulkan. Entah mendapat pengakuan nilai berapa. Yang penting sudah aku kerjakan bersama kelompokku itu. Aku percepat cerita ini pada waktu ketika kenaikan kelas. Yah! Kenaikan kelas tiba waktunya! Aku dengar-dengar kelasku itu akan dipecah dan bergabung dengan kelas-kelas lain. Yah! Ada perasaan senang dan tidak senang kala itu. Hmm..okelah setelah kenaikan kelas itu ada liburan dan kita tinggalkan cerita ketika liburan. Masuk sekolah kembali dengan tingkatan yang berbeda yaitu kelas 3 SMA. Aku tidak satu kelas lagi dengan si Tiol itu. Aku merasa agak kecewa juga, tidak bersama dia dan teman-temanku saat kelas 2 itu. Huh! harus berbaur dan beradaptasi kembali! Membangun keakraban kembali kala itu. Aku tidak terlalu dekat lagi dengan Tiol. Bahkan jauh mungkin. Hanya saat bertemu di jalan, aku sapa dia dan dia menyapa sambil mencubit pipiku. Namun, waktu berlalu cepat. Membawa semua orang di sekolah itu, khususnya kelas 3 SMA pada sebuah kata, yaitu UN. Dan setelah itu semua kelas 3 lulus dari sekolah. Alhamdulillah. Namun, ada satu cerita sedih ketika beberapa bulan berlalu. Khususnya pada bulan ini, hari ini. Aku bangun sangat cepat. Handphone-ku bergetar. Aku lihat ada pesan dari temanku yang bernama Susan dengan isi SMS seperti ini.
Susan: (aku ubah pesan ini sesuai dengan EYD)
"Innalillahi wa innailaihi roji'un. Telah berpulang ke rahmatullah Ade Tiara Suryani. Akan dikebumikan hari ini (baca: Sabtu). Semoga amal dan ibadah almarhumah diterima di sisi ALLAH SWT. amin"
Aku sontak terkaget ketika melihat SMS itu. Aku tanya pada temanku itu. Benar dia telah meninggal? Meninggal karena apa? Temanku itu menjawab karena sakit. Aku membayangkan mengapa begitu cepat dia pergi. Dia pergi tanpa ada aku bersamanya. Temanku ketika berkelompok kala itu. Memberi aku makan dengan semangkuk mie kuah itu. Membagi kentang goreng yang dia makan. Dan mika case-ku itu. Apa bisa terulang kembali?. Aku membayangkan apakah sang bayangan itu mengajak dia untuk pergi ke alamnya. Dan dengan terpaksa dia memutuskan untuk mengikuti ajakannya karena dia kesepian di dunia ini, dia tidak memiliki teman dekat. Oh! Aku sungguh menyesal! Tapi percuma aku menyesal seperti itu. Tidak akan membuatnya kembali. Dia mungkin sudah senang dengan bayangannya itu. Karena telah masuk ke alam yang damai. Yang mampu mengerti dia. Dan memiliki teman abadi disana. Aku tahu dia merasa kesepian di dunia ini, namun yang terjadi aku selalu mengabaikan dia yang telah berbuat baik kepadaku. Mungkin inilah status yang terakhir yang dia cantumkan di akun facebooknya
(Dhee Unyu Nakk Merputt) akhirr na klarr jg niph tgass..huu, melelahh kand.. tdurr ahh,..
Mungkin itulah kalimat terakhir yang dia tulis di facebook itu di awal November waktu itu. Dan benar-benar ia tidur untuk selamanya karena tugas untuk hidup di dunia ini telah usai untuknya. Aku memang bukan teman baikmu Ade. Namun, aku bangga bisa menjadi seorang temanmu. Aku berharap kau benar-benar tenang disana. Oh..teman kelompokku. Selamat tinggal Ade. In memoriam, Ade Tiara Suryani (Tiol). 12 Maret 1992 - 20 November 2010.[h]
given for: my friend Ade Tiara Suryani
written by: hamdan 3boyz
© 2010 - 3 boys information
Tidak ada komentar:
Posting Komentar