Cari Blog Ini

Visit Indonesia 2011

Acara Hari Ini

Acara Hari Ini
Waktu dan Tempat: Ahad, 19 Juni 2011 @JEC (Jogja Expo Center)

Jumat, 19 November 2010

TEMANKU KINI BERSAMA BAYANGANNYA

In Memoriam
Ade Tiara Suryani
 12 Maret 1992 - 20 November 2010

        Sang bayangan kini tak mampu lagi menahan dia mungkin. Dia ingin membawa temanku itu menjadi sama sepertinya. Terlihat di kala terang saja. Namun, bukan itu. Bayangan itu masih terlihat tetapi sang bayangan mengajak temanku itu untuk tidak terlihat sama sekali. Yah, memang harus diakui bahwa bayangan itu dekat dengan kita. Namun, dia tak sehebat sang Pencipta yang selalu menemani. Bayangan hanya mampu menemani kita kala ada terang. Yah, ini ceritanya berbeda. Bukan hal dia mampu menemani kita atau tidak. Tapi disini, dia selalu ingin membawa temanku pada alamnya. Dulu menurut temanku itu, dia hampir mengikuti ajakan bayangannya. Namun, dia masih mampu dapat menolak ajakan tersebut. Dia dahulu terkapar di rumah sakit dan didiagnosis typhoid. Dia merasa senang ketika sembuh namun dia terkadang sedih dengan keadaan yang masih agak rentan dari penyakit yang seringkali kembali itu. Nah, disitu sang bayangan itu hampir membawanya menuju dunia sang bayangan tersebut. Aku mendengarkan dia dan berkata dalam hati "hebatnya!" dan aku seketika tertawa karena dengan penyakitnya itu, katanya dia memiliki hidung yang lebih baik ketika sebelum sakit. Tertawa! Namun, terkadang dia membayangkan yang terjadi di kala itu. Dia sungguh baik menurutku. Yah lanjut! Dia memang bukan temanku yang begitu dekat. Tetapi, aku tahu dia pernah mengalami sakit itu. Oh iya! Aku sempat kesal padanya sewaktu aku duduk di bangku kelas 2 SMA. Kebetulan aku duduk di dekatnya waktu itu. Hmm..aku sangat kesal saat itu. Handphone-ku aku taruh di saku bajuku kala itu. Aku ingin berjalan keluar kelas. Namun, ada sebuah kaki yang menjulur dari bawah meja. Dan ternyata aku tersandung! Argh! Handphone-ku pun jatuh seketika. Saat itu handphone-ku aku lindungi dengan mika case. Dan aku lihat mika case itu! Ternyata pengaitnya patah! Arggh! Saat itu aku marah besar padanya! Hmm. Mika case yang aku beli dengan mengumpulkan sisa uang jajan seketika itu patah. Huh! Tak berhenti aku melihat-lihat tiap sisi dari mika case-ku yang pecah itu. Hmm..!! Marah! Memang marah! Namun, ada hal terbaik menurutku dari dia. Ketika itu, ada tugas kelompok dari seorang guru seniku. Tugasnya adalah membuat miniatur sekolah dengan bahan sembarang. Yah! Disini sebenarnya aku agak malas untuk mengerjakannya. Tetapi, untuk sebuah nilai aku harus mau. Hmm! Tentu saja aku pilih untuk mengerjakan di rumah dia itu. Aku akan mengerjakan tugas itu setelah pulang sekolah. Yah! Bel pulang berbunyi. Kita langsung bergegas menuju rumahnya itu. Oh aku lupa memberitahu siapa dia itu. Panggil saja Tiol. Aku bersama temanku yang satunya itu langsung pergi menuju rumahnya. Akhirnya sudah sampai. Setelah aku tahu, rumah Tiol itu ternyata tidak jauh dari daerah sekolahku sewaktu SD dulu. Letaknya memang tak terlalu jauh, mungkin. Setelah sampai di rumahnya itu. Aku langsung mengerjakan tugas itu. Kita membuat tugas itu dengan bahan pipet plastik (sedotan). Yah! Selesailah! Namun belum terlalu selesai sih! Hanya sebagian. Bayangannya itu disini tidak aku lihat. Setelah itu, aku merasa lapar. Aku meminta makan pada Tiol. Aku ingin dibuatkan mie kuah dengan telur. Setelah dibuatkan, aku langsung memakannya. Aku dan temanku pulang. Dan tugas kelompok itu akhirnya dikumpulkan. Entah mendapat pengakuan nilai berapa. Yang penting sudah aku kerjakan bersama kelompokku itu. Aku percepat cerita ini pada waktu ketika kenaikan kelas. Yah! Kenaikan kelas tiba waktunya! Aku dengar-dengar kelasku itu akan dipecah dan bergabung dengan kelas-kelas lain. Yah! Ada perasaan senang dan tidak senang kala itu. Hmm..okelah setelah kenaikan kelas itu ada liburan dan kita tinggalkan cerita ketika liburan. Masuk sekolah kembali dengan tingkatan yang berbeda yaitu kelas 3 SMA. Aku tidak satu kelas lagi dengan si Tiol itu. Aku merasa agak kecewa juga, tidak bersama dia dan teman-temanku saat kelas 2 itu. Huh! harus berbaur dan beradaptasi kembali! Membangun keakraban kembali kala itu. Aku tidak terlalu dekat lagi dengan Tiol. Bahkan jauh mungkin. Hanya saat bertemu di jalan, aku sapa dia dan dia menyapa sambil mencubit pipiku. Namun, waktu berlalu cepat. Membawa semua orang di sekolah itu, khususnya kelas 3 SMA pada sebuah kata, yaitu UN. Dan setelah itu semua kelas 3 lulus dari sekolah. Alhamdulillah. Namun, ada satu cerita sedih ketika beberapa bulan berlalu. Khususnya pada bulan ini, hari ini. Aku bangun sangat cepat. Handphone-ku bergetar. Aku lihat ada pesan dari temanku yang bernama Susan dengan isi SMS seperti ini.
Susan: (aku ubah pesan ini sesuai dengan EYD) 

"Innalillahi wa innailaihi roji'un. Telah berpulang ke rahmatullah Ade Tiara Suryani. Akan dikebumikan hari ini (baca: Sabtu). Semoga amal dan ibadah almarhumah diterima di sisi ALLAH SWT. amin"

        Aku sontak terkaget ketika melihat SMS itu. Aku tanya pada temanku itu. Benar dia telah meninggal? Meninggal karena apa? Temanku itu menjawab karena sakit. Aku membayangkan mengapa begitu cepat dia pergi. Dia pergi tanpa ada aku bersamanya. Temanku ketika berkelompok kala itu. Memberi aku makan dengan semangkuk mie kuah itu. Membagi kentang goreng yang dia makan. Dan mika case-ku itu. Apa bisa terulang kembali?. Aku membayangkan apakah sang bayangan itu mengajak dia untuk pergi ke alamnya. Dan dengan terpaksa dia memutuskan untuk mengikuti ajakannya karena dia kesepian di dunia ini, dia tidak memiliki teman dekat. Oh! Aku sungguh menyesal! Tapi percuma aku menyesal seperti itu. Tidak akan membuatnya kembali. Dia mungkin sudah senang dengan bayangannya itu. Karena telah masuk ke alam yang damai. Yang mampu mengerti dia. Dan memiliki teman abadi disana. Aku tahu dia merasa kesepian di dunia ini, namun yang terjadi aku selalu mengabaikan dia yang telah berbuat baik kepadaku. Mungkin inilah status yang terakhir yang dia cantumkan di akun facebooknya 

(Dhee Unyu Nakk Merputt) akhirr na klarr jg niph tgass..huu, melelahh kand.. tdurr ahh,..  

Mungkin itulah kalimat terakhir yang dia tulis di facebook itu di awal November waktu itu. Dan benar-benar ia tidur untuk selamanya karena tugas untuk hidup di dunia ini telah usai untuknya. Aku memang bukan teman baikmu Ade. Namun, aku bangga bisa menjadi seorang temanmu. Aku berharap kau benar-benar tenang disana. Oh..teman kelompokku. Selamat tinggal Ade. In memoriam, Ade Tiara Suryani (Tiol). 12 Maret 1992 - 20 November 2010.[h]

given for: my friend Ade Tiara Suryani
written by: hamdan 3boyz
© 2010 - 3 boys information

Rabu, 17 November 2010

LAGI DAN LAGI PENYIKSAAN TERHADAP PENYUMBANG DEVISA NEGARA

3boysofsmandela.blogspot.com - suarakarya.com (Jakarta) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar meminta majikan Sumiati (23), tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengalami penyiksaan, mendapat hukuman berat, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

Seperti diketahui, Sumiati Binti Salan Mustapa (23), TKI mengalami penyiksaan dari majikannya dan terakhir mulutnya juga digunting. Sumiati kini dalam perawatan intensif Rumah Sakit King Fahd Madinah, Arab Saudi.
Kasus Sumiati ini sudah dilaporkan ke Kepolisian Distrik Madinah melalui rumah sakit yang merawat Sumiati sejak dua pekan lalu. Sumiati, yang asal Dompu-Bima, Nusa Tenggara Barat ini, bekerja di keluarga majikan di Madinah sejak Juli 2010. Namun, Sumiati kerap disiksa secara kasar, bahkan bibir bagian atasnya digunting. Siksaan ini kemudian menimbulkan luka berat pada sekujur tubuh, wajah, dan kedua kakinya.
Untuk itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans) akan mengirimkan tim pendamping untuk memfasilitasi keberangkatan keluarga Sumiati dan menyelesaikan permasalahannyadi Arab Saudi. Kehadiran perwakilan keluarga diharapkan dapat memberikan dorongan moril dan mempercepat pemulihan kesehatan Sumiati.
Tim pendamping dari pemerintah Indonesia, terdiri dari petugas dari Kemennakertrans, Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), dan asuransi serta pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Sumiati ke Arab Saudi.
Kemennakertrans berhasil menghubungi pihak keluarga untuk memberikan informasi dan penjelasan mengenai keadaan Sumiati. Ini juga terkait upaya pemerintah untuk mengobati, merawat, dan memulangkan serta menuntaskan permasalahan yang dialami Sumiati.
"Selain menyampaikan ucapan duka dan turut prihatin, kami meyampaikan bahwa pemerintah akan menfasilitasi perwakilan keluarga Sumiati, yaitu Zulkarnain (paman) untuk dapat berangkat ke Arab Saudi," kata Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa (16/11) petang.
Pada kesempatan ini Muhaimin menjelaskan hasil-hasil pertemuan dengan perwakilan PPTKIS dan asuransi TKI. Pemerintah menyambut baik komitmen PT Rajana Falam Putri (PPTKIS yang menempatkan Sumiati) dan perusahaan asuransi Daman Syamil. Setelah dipanggil, kedua perusahaan menyampaikan kesedian untuk bertanggung jawab dengan mendampingi Sumiati. Ini termasuk menanggung biaya pengobatan, perawatan serta pencairan klaim asuransi.
Selain itu, pihak asuransi juga bersedia menangung semua biaya yang terkait dengan proses penuntutan hukum kepada majikan, termasuk untuk menyewa pengacara. Perwakilan kedua perusahaan akan ikut berangkat bersama tim pendamping ke Madinah, Arab Saudi untuk menemui Sumiati. Selanjutnya akan membantu penyelesaian permasalahan hukum serta memulangkan Sumiati ke Tanah Air.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Penyiksaan yang dilakukan oleh majikan Sumiati melebihi batas-batas kemanusian. Saya berkoodinasi sudah dengan Kementerian Luar Negeri dan KJRI untuk mengambil langkah tegas berupa penuntutan hukum terhadap majikannya," tutur Muhaimin.
KJRI Jeddah dimimnta melalukan proses penuntutan hukum melalui Kepolisian Arab Saudi kepada Khalid Saleh AlAkhmin (majikan yang melakukan penyiksaan) dan PT Al Mehddar Agency-Madinah (agen tenaga kerja di Arab Saudi). "Kita berupaya agar para pelaku penganiyaan terhadap TKI harus mendapat hukuman seberat-beratnya. Hukuman yang berat harus dijatuhkan agar menimbulkan efek jera dan kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Dihentikan

Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) meminta pemerintah menghentikan sementara penempatan TKI ke Arab Saudi. Ini karena diduga kasus yang dialami Sumiati (23) juga menimpa puluhan, bahkan ratusan TKI lainnya di Arab Saudi. Sekretaris Jenderal Apjati Rusjdi Basalamah mengatakan, kasus penganiayaan terhadap TKI terus berulang dan ternyata tidak ada hukuman setimpal yang bisa memberikan efek jera kepada majikan.
"Pemerintah Indonesia sebaiknya menghentikan sementara penempatan TKI ke Arab Saudi sampai ada kejelasan komitmen dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan asosiasi agen tenaga kerja di Saudi Sanarcom serta calon majikan. Ini dilakukan agar kasus Sumiati diselesaikan secara adil dan bermartabat," katanya.
Dia menjelaskan, posisi pencari kerja dan pemberi kerja seharusnya seimbang. Tidak ada yang merasa lebih berjasa karena sudah memberi kerja atau sebaliknya sudah memberi jasa kerja. "Sesungguhnya, majikan dan TKI saling membutuhkan. Keluarga di Arab Saudi membutuhkan TKI dan begitu juga sebaliknya," tutur Rusjdi.
Tujuan penutupan sementara penempatan TKI ke Saudi ini, menurut Rusjdi, agar Pemerintah Arab Saudi dan Sanarcom berkonsentrasi menyelesaikan masalah Sumiati. Sekaligus juga mengkaji apakah sistem perekrutan dan perlindungan untuk TKI sudah baik serta menjamin hak TKI dan majikan. "Kita ingin semua pihak terlindungi dan mendapat manfaat atas kerja sama ini," ujarnya.
Kasus Sumiati ini, lanjutnya, hendaknya menjadi momentum bagi Pemerintah Indonesia untuk juga melakukan perbaikan dan evaluasi ke dalam. Terutama terkait proses penempatan maupun perlindungan bagi TKI. "Bukan saatnya lagi merasa pintar sendiri lalu mengambil kebijakan secara sepihak tanpa melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti asosiasi PPTKIS," ucap Rusjdi.
Dia juga menyatakan bahwa kebijakan penghentian sementara penempatan TKI tidak seperti sebelumnya, seperti ke Malaysia, Kuwait, dan Yordania. Sejak menutup kran penempatan TKI lebih dari setahun, hingga kini pemerintah tidak membukanya kembali. Dampaknya, penempatan TKI ilegal semakin marak ke ketiga negara tersebut. Masalah ini tidak bisa dikendalikan oleh Kemennakertrans dan BNP2TKI.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan bahwa Pemerintah Indonesia harus benar-benar memikirkan kepentingan TKI dengan memberi perlindungan sejak dari awal hingga kembali ke Tanah Air. Pemerintah sudah menetapkan agar PPTKIS membayar asuransi yang mencakup perlindungan hukum. "Kini saatnya janji-janji perlindungan diwujudkan secara nyata.
Ini karena mata dunia ini menatap pada Pemerintah Indonesia, khususnya Kemenakertrans yang mengatur masalah perlindungan TKI melalui sistem asuransi yang ada selama ini.


dikutip dari: www.suarakarya.com Andrian
entry posted by: hamdan 3boyz




Senin, 15 November 2010

GAYUS AKHIRNYA MENGAKU PERGI KE BALI

Foto Gayus ketika di Bali
kompas.com - Sambil menangis ketika ditanya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kenapa ia keluar dari tahanan, terdakwa kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan akhirnya mengaku bahwa orang yang tepergok di Bali itu adalah dirinya.

Pengakuan itu disampaikan Gayus di akhir masa persidangan sebelum Ketua Majelis Hakim Albertina Ho mengetuk palu mengakhiri persidangan, Senin (15/11/2010) siang ini.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada ibu majelis, ketua, dan anggota karena keluar dari tahanan. Saya tidak berbuat macam-macam. Saya kangen sama keluarga," kata Gayus, yang dalam sepekan terakhir bikin heboh di media massa.

Dia juga mengaku stres menghadapi persidangan selama ini sehingga dia merasa butuh penyegaran. "Saya cuma mau refreshing. Saya stres," katanya.

Sambil berurai air mata, Gayus menyampaikan bahwa selama ini dia terlihat santai dan kerap tertawa hanya untuk menutupi perasaannya. Dia tidak ingin orang tahu bahwa dia sebenarnya sangat menyesal.

"Kalau di luar saya terlihat tertawa-tawa, itu bukan saya tidak menyesal. Di dalam, saya menyesal. Saya membungkusnya dengan tertawa hingga tidak ingin orang tahu," lanjut Gayus.

Meskipun begitu, dia juga mengaku senang bahwa persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan selama ini berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan seperti ini terus. Saya berharap putusan majelis hakim tidak dipengaruhi oleh hal-hal di luar persidangan," imbuhnya.

Testimoni saya: "Anehnya mengapa baru bisa mengaku setelah dia berada di persidangan. Dan jikalau Anda stres wahai Gayus Hamoloan Tambunan, mengapa anda tidak berpikir sewaktu anda menerima suap dari para pembangkang pajak? Hah? Narapidana lain pun stres, tapi mereka tidak pernah mengeluh layaknya anda yang selalu mengeluh. Pikirkan apa yang terjadi sebelum anda dijebloskan ke dalam hotel prodeo! Hah! Inikah hukum yang diciptakan oleh elit politik bangsa ini? Tidak merunut pada asas kesamaan! Imbalance! Tak tahukah anda wahai Gayus, rakyat meronta disana. Anda tidak sadar bahwa uang di saku anda adalah milik mereka? Hah! Seandainya kamu berpikir waktu itu, tidak terbuai oleh rayuan para pembangkang pajak itu. Bayangkan! Seandainya ibu anda menjadi tersangka kasus pencurian, beliau disidang begitu lama, dan divonis hukuman yang lebih lama dari anda dan fasilitas yang berada di penjara tidak sebaik yang anda diami itu? Hah! Masihkah anda ingin menangis di depan hakim itu? Masih merasa malukah ketika anda masih bisa berlenggang di luar penjara? Bayangkan itu wahai mahasiswa lulusan STAN!"

dikutip dari: www.kompas.com
posted by: hamdan 3boyz
© 2010 - 3 boys information

Selasa, 09 November 2010

DIA BERPARAS CANTIK

3boysofsmandela.blogspot.com - Terbiasa dengan problema-problema yang sering menghampiriku, berarti aku ini mampu menghancurkan problema-problema tersebut. Ya memang, aku dapat menghancurkan problema itu. Namun, tidak semua problema itu mampu aku pecahkan. Mungkin yang satu ini tidak. Tidak dapat aku jamah bahkan aku pecahkan sekalipun. Aku mengotak-atik pikiranku. Apakah ia bisa aku jamah? Dalam estimasiku, ia bisa aku jamah. Namun, permasalahannya ia transparan. Seketika terlihat seketika transparan kembali. Bisa aku lihat sepenuhnya? Mungkin tidak. Karena hanya makhluk suci yang bisa selalu melihat itu, mungkin. Makhluk kotor sepertiku mungkin tidak bisa. Apa bisa? Bisa, menurut orang yang bersemangat seperti mereka. Kotor tapi memiliki semangat. Bagus. Estimasiku pun berkoar seperti itu. Namun, apa problema itu? Aku tahu, problema adalah masalah. Itu yang pendek. Yang panjang, tidak bisa aku tuliskan. Hah. Problema dan problema. Aku bertanya saja pada ahlinya. Dengan mbak Inul. Hasilnya, "sejenak kita lupakan saja problema itu". Wah, dia bisa tetapi aku mungkin tidak lagi. Fiuh. Berwaktu-waktu, aku pikirkan selalu problema itu. Tidak bisa aku lupakan sekalipun. Berarti aku gagal memahami konsultasi dengannya. Berlanjut, aku berlari pada Ki Joko Bodo. Menceritakan problema itu. Oh, aku kesana tidak mendapat apa-apa. Kosong. Apa yang terjadi? Ya, dia tidak ada di kediamannya. Jadi, tidak dapat apa-apa. Jari telunjukku aku letakkan di dahiku. Seakan aku seperti Einstein. Tapi, Einstein tidak ingat apa yang pernah ia lakukan. Ia mampu berpikir tetapi tidak ingat yang ia pikirkan di waktu lalu. Huh. Berhenti sejenak. O là-là. Dia bisa melupakan hal yang lalu. Berarti, problema yang telah terjadi padanya mampu ia lupakan juga. Wah. Hebat. Namun, poinnya disini adalah bukan masalah melupakan tetapi memecahkannya. Problema tercipta tidak hanya untuk dilupakan. Harus dipecahkan. Yang melupakan berbeda dengan yang memecahkan. Berarti tidak sama? Pasti. Mengapa aku selalu mengembalikan hal yang tidak perlu. Membicarakan hal yang tidak perlu. Aha. Problema dan problema. Fokuskan kembali pada pemecahan problema yang transparan. Jangan mengalihkannya. Baik, berpikir kembali. Jauh dan jauh. Ouch. Aku tersandung di dalam pikiranku. Pikiranku terjal? Ah. Mengalihkan lagi. Lanjutkan lagi. Ah! hilang. Problema kau kemana. Dia hilang? Hilang? Sejauh ini aku pikirkan. Kini, dia hilang? Ah. Hilang. Hilang.[h]

written by: hamdan 3boyz
© 2010 - hamdan hafizh